🐩 Arti Wala Tamutunna Illa Wa Antum Muslimun

Mengamalkandoa menuntut ilmu Allahumma aghnini bil ilmi bisa dilakukan sebelum memulai belajar atau rutin sebagai doa sesudah sholat lima waktu.. Baca Juga: Innahu Min Sulaimana Wa Innahu Bismillahirrohmanirrohim, Surat Nabi Sulaiman Kepada Ratu Balqis, Ini Isinya Luruskan niat hanya karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar segala yang kita lakukan mendapat keridhaan dari Sang Maha Pencipta.
Ilustrasi Foto Dok/Google Images "YAA ayyuhalladziina amana ittaqullaaha haqqo tuqotih. Wa la tamutunna illa wa antum muslimun. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya. Dan, janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan beragama Islam.” QS Ali Imran 102. Sepenggal ayat ini selalu kita dengar pada setiap khutbah-khutbah salat Jumat. Kita selalu diingatkan oleh sang khotib. Kalimat yang diulang dan berulang di hari Jumat yang mubarak. Pengulangan yang seolah sama, padahal hakikat dimensinya tentu berbeda. Mengapa demikian? Menurut pandangan sederhana saya, hal ini menunjukkan betapa pentingnya saya, Anda, dan keluarga untuk bertakwa kepada Allah Azza Wajalla. Takwa secara etimologis berarti waspada diri dan takut. Takwa kepada Allah secara terminologis adalah melaksanakan perintah Allah sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan Allah sebagaimana yang dilarang oleh Allah. Dari sepenggal ayat itu, para sahabat Nabi mengajarkan kita untuk memahami arti haqqa tuqatih sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Mardawai dari Abdullah Ibn Mas’ud yang artinya, “Ittaqullah haqqa tuqatihi ialah hendaknya Dia ditaati tidak dimaksiati, disyukuri tidak diingkari, dan diingat tidak dilupakan.” HR Al-Hakim. Penggalan ayat haqqa tuqatih juga dapat bermakna bertakwa kepada Allah sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimilikinya. Ini didasarkan pada Surah At-Taqhabun yang artinya, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” QS At-Taghabun 16. Yang dimaksud dengan “Walatamutunna wa antum muslimuun” antara lain adalah “Janganlah seseorang itu meninggal, melainkan ia berbaik sangka kepada Allah.” Sesuai hadis Nabi yang artinya, “Janganlah seorang di antara kamu mati, melainkan ia berbaik sangka terhadap Allah.” HR Muslim. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Allah berfirman Aku berada pada prasangka hamba-Ku terhadap diri-Ku. Jika ia berprasangka baik, ia adalah untuk dirinya sendiri. Jika ia berburuk sangka terhadap diri-Ku, itu adalah untuk dirinya sendiri.” Walatamutunna wa antum muslimuun bisa juga dipahami bahwa janganlah seseorang muslim meninggal dunia sebelum semua aspek aktivitas lahir dan batinnya sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Melalui tulisan ini, saya ingin mengingatkan diri saya sendiri, keluarga saya, para pembaca, dan umat muslim lainnya untuk selalu bertakwa kepada Allah. Untuk menuju insan yang bertakwa tentulah harus selalu mendekatkan diri pada Allah dengan menegakkan salat wajib dan sunah serta ibadah-ibadah lainnya. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan manusia munafik dan fasik. Amin. EDITOR Eka Setiawan/ Wartawan Lampung Post loading...
\n \n \n \narti wala tamutunna illa wa antum muslimun
HowShould We Die? Allah Most High answered this question in the Holy Qur'an, saying, "O you who have believed"—ya ayyuha alladheena aamanu—"fear Allah continuously"—ittaqu allah haqqa tuqatihi—"and never, ever die unless you are in a state of wholehearted submission."—wa la tamutunna illa wa antum muslimun. (Qur'an, 3:102) If you think carefully about the end of this
Hari ini lebaran Idul Adha, cuman karena masih PPKM jadinya LFH alias Lebaran from Home. Jadinya sholat dirumah, dan untuk kedua kalinya musti nyiapin khutbah idul adha dadakan. Setelah brosing2 sana sini, dan kasak kusuk abis subuh, jadilah teks kutbah dadakan. Berikut ini saya share kutbah idul adha saya Allahuakbar 9x Allahuakbar kabira walhamdulillahi katsira, wasubhanallahu bukratan washila, la ilahailallahu wahdah, washodaqo wa’dah, wanashara abdah, waazunjundahu wahzamal ahzaba wahdah, la ilaha ilallahu wala na’budu illah, iyyahu mukhlisina lahuddina, walaw karihal kafirun, lailaha ilallaha wallahuakbar Allahu akbar walilla ilham Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu Allahumma shali ala Muhammad waala ali muhammad Ittaqullah haqqatu qatihi wala tamutunna illa wa antum muslimun Inna ibrāhīma kāna ummatang qānital lillāhi ḥanīfā, wa lam yaku minal-musyrikīn Alhamdulillah walaupun ditengah pandemi, hari ini kita masih bisa berkumpul melaksanakan sholat Iedul Adha. Pandemi ini adalah cobaan bagi kita. Orang mukmin pasti akan mendapat cobaan, sebagaimana diriwayatkan pada ayat Quran berikut ini Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah- buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS. Al-Baqarah 155-157 Mengenai ibadah kurban, kita harus mempelajari kisah hidup Nabi Ibrahim , beliau adalah seorang imam yang patuh kepada Allah AnNahl-120. Dari berbagai kisah orang shaleh di Quran, seringkali mereka diuji dengan sesuatu yang paling tinggi pada hatinya. Nabi Ibrahim adalah nabi yang sangat mencintai keluarganya. Beliau diuji kesabarannya karena lama tidak mendapat keturunan. Ketika usianya sudah tua, barulah beliau dianugerahkan seorang putra yaitu Ismail Namun ketika Ismail sampai pada usia yang mampu membantu pekerjaan orang tuanya, datanglah perintah kurban. Perintahnya datang melalui mimpi, bahwa Ibrahim menyembelih Ismail. Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata Hai anakku sesung- guhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab Hai bapak- ku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. QS. Ash­Shaffat 102 Ibrahim kemudian memanggil Ismail dan mengajak berdiskusi. Ya bunayaa, perhatikan anaku tersayang, sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku, coba kemukakan apa yang menjadi pendapatmu. Dialog ini diabadikan dalan surah Asshoffat 99-108. Nabi Ibrahim yakin dengan perintah Allah, melalui mimpinya, tapi dia tidak laksanakan dengan tergesa-gesa, memaksa dan menurutkan hawa nafsunya. Tapi dengan cinta. Kembali ke kisah Ismail, anak muda itu menjawab pertanyaan bapaknya dengan sangat indah. Dia menjawab, Ya ayahku laksanakanlah perintah itu, sesungguhnya engkau akan mendapatiku sebagai hamba yang sabar. Ibrahim pun membawa Ismail ke mina, ditengah jalan dia diganggu oleh setan. Setan berusaha merayu Ibrahim untuk berpaling dari perintah Allah. Namun Ibrahim tetap teguh, dan melempar setan dengan batu. Inilah yang diabadikan menjadi lempar jumrah pada saat haji. Sesampainya di mina, dibaringkan Ismail disana, Ismail berkata, tutuplah leherku ini dengan kain, agar tidak ada noda darah yang mengenai bajumu ayah. Nanti ibu akan sedih melihat noda darah itu. Ketika Ibrahim akan melaksanakan perintah menyembelih Ismail, Allah ganti Ismail dengan seekor domba. Ada kisah yang menyebutkan bahwa domba yang disembelih Ibrahim adalah dombanya habil. Habil adalah putra Adam yang diminta untuk berkurban. Dia memilih domba yang paling gemuk. Sementara saudaranya Qabil memilih domba yang paling kurus. Kurban Habil diterima oleh Allah, dan dombanya diangkat. Ketabahan dan kesabaran Ibrahim dan Ismail alaihimas salam dalam menghadapi cobaan dan musibah patut kita contoh dan kita teladani. Ketabahan dan kesabaran mereka tercermin dari kesediaan dan keikhlasannya untuk mengorbankan apa saja dalam melaksanakan pengabdian bila pengorbanan itu dibutuhkan. Dalam situasi musibah pandemi yang terjadi saat ini kita dituntut untuk lebih sabar dan tabah, sambil terus berusaha untuk mengatasi segala kesulitan yang kita hadapi. Sikap ketidaksabaran atau kekurang sabaran dalam menghadapi berbagai kesulitan dapat menambah kesulitan baru. Bagi kita umat Islam, peristiwa pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail itu hendaknya dijadikan contoh dalam rangka meningkatkan kepasrahan dan ketundukan kita kepada kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga Allah menguatkan iman dan Islam kita, menguatkan ketabahan dan kesabaran kita, menghindarkan kita dari terjadinya musibah dan bencana yang lebih besar, serta memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita untuk mengatasi segala kesulitan yang kita hadapi. Amin ya Rabbal alamin. Barakallahuli walakum fil quranil azim, wanafa’ani waiyyakum bima fiihi minal ayati wazzikril hakim wataqaballahu minna wa minkum tila watahu innahu huwassamiul alim. Aqulu qawli haza wastagfirullahu azim li walakum walisa iril muslimina walmuslimat walmukminina walmukminat, wastagfiruhu innahu huwal ghafururrahum ……. duduk Khutbah kedua Allahuakbar 7x Allahuakbar kabira walhamdulillahi katsira, wasubhanallahu bukratan washila, la ilahailallahu akbar Alhamdullilahi nahmaduhu wa nastaii’nuhu wa nastaghfiruhu wa nauu’dzubillahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi`aati a’maalinaa man yahdillahu falaa mudhillalahu, wa man yudhlil falaa haadiyalahuu. Asyhadu an laaillaaha illallahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu Allahummasholli ala sayyidina wahabibana Muhammadan nabiyya wa ala ali wa ashabihi ila yaumil qiyamah Faya Ibadallahu ittaqullahu haqqatuqatihi wala tamutunna illa waantum muslimun Inna ataina kal kautsar fa ṣalli lirabbika wan-ḥar, inna syāni`aka huwal-abtar Allahummaghfir lil-mukminiina wal mukminaati, wal muslimiina wal muslimaati, al-ahyaa`i minhum wal amwaati, innaka samii’un qariibun mujiibud-da’awaat. ya qadiyal hajat rabbanaghfirlana waliikhwanina alladzina sabaquna bil imaan wala taj’al fi kulubina ghillallilladzina aamanu rabbana innaka raufurrahiim. Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa lanakuunanna minal-khaasiriina. Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan, wa fill aakhirati hasanatan, waqinaa adzaaban-naar. Ibaadallaah, innallaaha ya`muru bil adIi wal ihsaani, wa iitaa`i dzil-qurbaa wa yanhaa anil-fahsyaa`i wal-munkari wal-baghyi, yai’zhukum la’allakum tadzakkaruun. Wadzkurullaahal adziima yadzkurkum, wasykuruuhu alaa ni’amihi yazidkum, wa ladzikrullaahi akbar. wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat hari raya! Semoga Bermanfaat!
Yaayyuhalladzina amanu ittaqu Allaha haqqa tuqatih, wa la tamutunna illa wa antum muslimun. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya. Dan janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan beragama Islam (QS. Ali 'Imron:102) Mengakhiri bulan Ramadhan ini dengan baik, aman dan indah sebagaimana tuntunan Allah, sangat didambakan
Oops Error... The Page You Are Looking For Couldn’t Be Found. You are experiencing technical issues. Please contact our support to get more information. Contact Support
Yaaayyuhalladheena aamanu, ittaqullaaha haqqa tuqatih, wa laa tamutunna illa wa antum muslimoon! Ayah 102 of Suratu Al Imran: {O believers, fear Allah properly (as you should) and do not die but as Muslims.}
The True Belief Allah, ta^ala, said in the Qur’an يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ – 102 Ya ayyuhal-ladhina amanut-taqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun. Ayah 102 of Suratu Al ^Imran means {O believers, fear Allah properly as you should and do not die but as Muslims.} The Religion of Islam Islam is the true Religion that the sound mind supports, and it is appropriate for every age and time. It is the Religion of all the prophets from the first of them, Adam, to the final one, Muhammad, may peace be upon them all. Allah sent the prophets to guide the people to what is good and beneficial, to guide them to piety, and to teach them to be steadfast on this Religion until the end of their lives. Piety Piety Taqwa occurs by doing all the obligations and avoiding all the sins. Whoever achieves this state becomes a pious person. The first among these obligations is knowing and believing in Allah, ta^ala, and His Prophet Muhammad, sallallahu ^alayhi wa sallam. Professing the Two Shahadahs In regards to the blasphemer who wants to embrace Islam, the belief is not accepted without one uttering the Two Testifications Shahadahs. In addition, the Muslim is obligated to recite the Two Testifications Shahadahs in every prayer for validity of that prayer. The Two Testifications are I testify that no one is God except Allah and I testify that Muhammad is the Messenger of Allah. The meaning of the Two Shahadahs أشهد أن لا إله إلا الله The meaning of Ash-hadu alla ilaha illallah is I know, I believe, and I declare that no one is God except Allah, no one deserves to be worshipped except Allah. أشهد أن محمد رسول الله The meaning of Ash-hadu anna Muhammadar Rasulullah is I know, I believe, and I declare that our Master Muhammad, the son of ^Abdullah, is the Messenger of Allah to both the humans and jinn, and that he is truthful in all of what he conveyed from Allah. The purpose of the Two Testifications To confirm that Allah is the One and only God, and that Muhammad is His Messenger, while rejecting that which contradicts this. Allah, ta^ala, said in the Qur’an وَمَن لَّمْ يُؤْمِن بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيراً – سورة الفتح 13 Wa mal lam yu’mim billahi wa rasulihi fa’inna a^tadna lil-kafirina sa^ira. Ayah 13 of Suratul-Fath means {Those who do not believe in Allah and His Messenger are blasphemers, for whom Allah has prepared Hellfire.}
Yaayyuhalladzina amanuttaqullaha haqqa tuqotihi wala tamutunna illa wa antum muslimun (Mengajak meningkatkan ketakwaan) (Materi khutbah) Barakallah li wa lakum fil qur'anil 'adzim wa nafa'ani wa iyyakum bima fihi minal ayati wa dzikril hakim, wa taqobbala minni wa minkum tilawatahu innahu huwas sami'ul 'alim
Allahumma Innaka 'Afuwwun Tuhibbul 'Afwa Fa'fu Anni Allahuma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni merupakan penggalan dari do'a lailatul qodar. Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni artinya "Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Maaf, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku". Do'a secara bahasa artinya memanggil atau mengucap. Sedangkan do'a menurut istilah adalah suatu permohonan atau permintaan serta ucapan yang ditujukan kepada Allah SWT. Contohnya adalah allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni atau biasa disebut dengan do'a lailatul qodar. Lailatul qodar atau lailat al qadar secara bahasa artinya adalah malam ketetapan. Sedangkan menurut istilah, lailatul qodar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan ramadhan, yang dalam Al-Qur'an digambarkan sebagai malam yang baik dari seribu bulan. Malam lailatul qodar juga merupakan malam diturunkannya Al-Qur'an. Lantas bagaimana tulisan arab dan arti allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni? Berikut merupakan penjelasaannya. Allahumma Innaka 'Afuwwun Tuhibbul 'Afwa Fa'fu Anni Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni merupakan do'a malam lailatul qodar. اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي Latin Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni Artinya Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Maaf, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku. Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni merupakan penggalan. Jika ditulis secara lengkap, maka tulisannya adalah seperti عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَدْعُو قَالَ تَقُولِينَ اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي Artinya Dari 'Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku, jika aku menemui malam al-qadr, do'a apa yang akan aku katakan?" Beliau menjawab "Katakanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Maaf, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku". Itulah Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni yang artinya Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Maaf, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku. Sekian penjelasan kali ini. Semoga bermanfaat.
\n\n arti wala tamutunna illa wa antum muslimun
BincangSyariahCom- Selepas akad nikah, seyogianya penghulu mendoakan pasangan tersebut agar pernikahan yang dilakukan mendapatkan ridha dan kasih dari Allah. Ketika kedua hal ini sudah terpenuhin hendaknya mereka lakukan pernikahan agar terhindar dari perbuatan zina. Nantinya pihak KUA melalui penghulu yang menikahkan kepada dua pasangan tersebut. Salah satu cara agar keberkahan itu didapat
وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَٰلِحًا فَإِنَّهُۥ يَتُوبُ إِلَى ٱللَّهِ مَتَابًا Arab-Latin Wa man tāba wa 'amila ṣāliḥan fa innahụ yatụbu ilallāhi matābāArtinya Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. Al-Furqan 70 ✵ Al-Furqan 72 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Terkait Surat Al-Furqan Ayat 71 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 71 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan beraneka penjelasan dari kalangan ahli ilmu terkait makna surat Al-Furqan ayat 71, di antaranya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia68-71. Dan juga orang-orang yang mengesakan Allah, dan tidak menyeru dan tidak menyembah sesembahan selainNya, dan mereka tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang membolehkan jiwa dibunuh, seperti kafir setelah beriman, atau berzina setelah menikah, atau membunuh jiwa secara zhalim. Dan mereka juga tidak berzina, dan bisa menjaga kemaluan mereka kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak perempuan yang mereka miliki. Barangsiapa melakukan sebagian dari dosa-dosa besar ini, niscaya akan menjumpai siksaan di akhirat kelak, siksaan dilipat gandakan baginya di akhirat, dan ia akan kekal di dalamnya dalam keadaan hina lagi rendah. Ancaman kekal ini adalah bagi orang yang melakukan semuanya, atau bagi orang yang melakukan kesyirikan kepada Allah. Akan tetapi, orang yang bertaubat dari dosa-dosa tersebut dengan taubat nasuha yang sesungguhnya, beriman dengan keimanan yang teguh lagi disertai dengan amal shalih, maka orang-orang itulah yang Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka dan menggantikannya dengan kebaikan-kebaikan, lantaran taubat dan penyesalan mereka. Dan Allah itu Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, Maha Pemurah terhadap hamba-hambaNya, karena Allah menyeru mereka untuk bertaubat setelah menentangnya dengan maksiat yang paling besar. Dan barangsiapa bertaubat dari dosa-dosa yang telah diperbuatnya dan beramal shalih, sesungguhnya dengan itu, ia telah kembali kepada Allah dengan cara yang benar, maka Allah menerima taubatnya dan mengugurkan dosa-dosanya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram71. Dan orang-orang yang bertobat kepada Allah dan membuktikan kejujuran tobatnya dengan mengerjakan amal saleh dan menjauhi maksiat, maka sesungguhnya tobatnya tersebut benar-benar akan diterima.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah71. Dan barangsiapa yang bertaubat dari kemaksiatan, kemudian melakukan amal shalih sebagai bukti taubatnya, maka dia telah bertaubat dengan pertaubatan yang diterima Allah, dan dia benar-benar telah kembali kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah71. وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَإِنَّهُۥ يَتُوبُ إِلَى اللهِ مَتَابًا Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya Yakni barangsiapa yang bertaubat dengan lisannya saja dan tidak menunjukkan bukti taubatnya dengan perbuatan maka taubat itu tidak berguna baginya. Sedangkan orang yang bertaubat dan membuktikan kebenaran taubatnya dengan amalan-amalan shalih maka taubat yang benar itulah yang akan diterima Allah, yaitu taubat yang sebenar-benarnya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah71. Dan barangsiapa bertaubat dari perbuatan maksiat dan mengerjakan amal shalih yang diperintah dan menjauhi yang dilarang, maka sesungguhnya taubatnya itu diterima di sisi Allah dan akan kembali kepadaNya dengan benar, sempurna dan diridhai olehNya.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSiapa saja yang bertaubat dan beramal shalih sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah} kembali kepada Allah {dengan keadaan taubat yang sebenarnya} kembali dengan diridhai di sisi Allah SWTMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H71 “dan barangsiapa yang bertaubat dan mengerjakan amal shalih, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya,” maksudnya, maka hendaklah ia mengetahui bahwa taubatnya benar-benar berada pada puncak kesempurnaan, sebab ia merupakan sikap kembali pada jalan yang lurus yang dapat mengantarkan kepada Allah, yang merupakan inti dari kebahagiaan seseorang dan keberuntungannya. Maka hendaklah dia tulus dalam bertaubat, dan hendaklah dia memurnikannya drai segala noda tujuan rusak. Yang dimaksud dari ini semua adalah anjuran untuk menyempurnakan taubat dan melaksanakannya sebaik dan sesempurna mungkin, agar Dia menerima siapa saja yang bertaubat kepadaNya, kemudian membalasnya sesuai dengan kesempurnaan taubatnya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Furqan ayat 71 Hendaknya dia mengetahui, bahwa tobatnya telah sempurna, karena ia telah kembali ke jalan yang menghubungkan kepada Allah, di mana jalan itu merupakan jalan kebahagiaan dan keberuntungan. Oleh karena itu, hendaknya ia ikhlas dalam tobat dan membersihkannya dari campuran maksud yang tidak baik. Kesimpulan ayat ini adalah dorongan untuk menyempurnakan tobat, melakukannya dengan cara yang paling utama dan agung agar Allah menyempurnakan pahalanya sesuai tingkat kesempurnaan tobatnya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 71Dan barangsiapa bertobat dengan hati yang ikhlas dan mengerjakan kebajikan, sebagai bukti pertobatannya, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. Dia menyesal dengan penyesalan yang mendalam atas perbuatannya, mengakhiri perilaku buruknya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu. Inilah tobat yang akan diterima oleh Allah. 72. Dan sifat-sifat utama lainnya dari ibadurrahman adalah orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, yang sengaja dilakukan seseorang padahal dia tahu bahwa hal itu bohong belaka, dan apabila mereka bertemu, yakni berjumpa, dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, baik perkataan ataupun berbuat-an yang sia-sia, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya. Mereka tidak menghiraukannya dan tidak memedulikannya. Sebagai seorang muslim, setiap langkahnya harus membawa kemanfaatan bagi kehi-dupannya yang akan dibawa setelah dia dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah sekumpulan penjabaran dari para ulama tafsir terkait isi dan arti surat Al-Furqan ayat 71 arab-latin dan artinya, moga-moga bermanfaat bagi kita bersama. Sokong syi'ar kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Yang Terbanyak Dilihat Kaji ratusan materi yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 1-5, Al-Waqi’ah 35-38, At-Taubah 128-129, As-Sajdah, Ath-Thariq. Ada pula An-Nahl 125, Al-Baqarah 275, At-Tahrim 6, Al-Baqarah 155, Al-Furqan 63, Al-Hujurat. Ar-Ra’d 28Al-Baqarah 1-5Al-Waqi’ah 35-38At-Taubah 128-129As-SajdahAth-ThariqAn-Nahl 125Al-Baqarah 275At-Tahrim 6Al-Baqarah 155Al-Furqan 63Al-Hujurat Pencarian qs taha, surat al mutaffifin ayat 1-17, surat al imran ayat 190 latin, surah hud ayat 61, wala tamutunna illa wa antum muslimun Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Berikutini adalah bacaan Alladzi yuwaswisu fi sudurinnas pada surat An Nas ayat 5 arab latin arti serta tafsirnya dari Kemenag RI. Baca Juga: Ya Ayyuhalladzina Amanu Ittaqullaha Haqqa Tuqatih Wala Tamutunna Illa Wa Antum Muslimun, Kata Nasehat Islami. Dalam setiap khutbah-khutbah Jum’at, kita selalu diingatkan oleh sang Khatib, “ittaqullah, ittaqullah, ittaqullaha haqqa tuqatih.” Bertaqwalah kamu, bertaqwalah kamu, dan bertaqwalah kamu dengan sebenar-benar taqwa. Ya ayyuhalladzina amanu ittaqu Allaha haqqa tuqatih, wa la tamutunna illa wa antum muslimun. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya. Dan janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan beragama Islam 3102. Demikianlah seruan taqwa yang selalu dan selalu kita dengarkan. Definisi takwa yang mudah, yang populer, dan yang sudah seringkali kita dengar adalah “menunaikan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang diharamkan Allah”. Sedangkan pengertian sebenar-benar takwa, artinya adalah menjadikan Allah ditaati, tidak disanggah, diingat, tidak pernah dilupakan, disyukuri, tidak diingkari. “Tidak akan seorang hamba bertaqwa kepada Allah sebenar-sebenar taqwa sampai ia sadar bahwa apa yang menimpanya tidak akan meleset dari dia, dan apa yang luput dari dia memang tidak akan mengenainya”, demikian penjelasan Rasulullah. Adapun contoh tindakan taqwa yang benar-benar itu, seperti yang diceritakan oleh Ali ibn Abi Thalib dari Ibnu Abbas adalah berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad, tidak dipengaruhi, demi Allah, oleh celaan tukang cela dan berdiri untuk Allah dengan sikap adil, walau terhadap diri sendiri, bapak maupun anak’. Dalam kehidupan keseharian kita, implementasi dari sebenar-benar taqwa bukanlah persoalan yang ringan. Bukan saja bagi kita sekarang ini, tetapi juga bagi para sahabat. Karenanya, mengenai turunnya ayat ini, Ibnu Zaid berkomentar, “sudah datang perkara yang sungguh sangat berat’; lalu para sahabat berkata, siapa yang tahu batasnya?, siapa yang bisa mencapainya?” karena itu, Allah kemudian menurunkan ayat yang lain, “Bertaqwalah kepada Allah sejauh kalian mampu” 6416. Fattaqu Allaha mastatha’tum was-ma’u wa athi’u wa anfiqu khairan li anfusikum, wa man yuqa syukhkha nafsihi fa ula’ika humul muflihun. Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta’atlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung 64116. Dalam kaitan ini, Zamakhsyari, pengarang kitab tafsir al-Kasysyaf menyatakan bahwa perintah taqwa dalam ayat “ittaqullaha haqqa tuqatih”, sebenar-benar taqwa di atas sama sekali bukan jauh lebih berat dibandingkan dengan perintah taqwa dalam ayat bertaqwalah kamu sejauh kalian mampu’. Sebab, “fattaqu Allaha mastatha’tum”, berarti bertaqwalah sedemikian rupa, sehingga kamu tidak meninggalkan satu hal pun yang sebenarnya kamu mampu’. Jika kita kembali pada dasar-dasar pembebanan ajaran islam taklif, bahwa Allah tidak mungkin memberikan beban kepada umat manusia kecuali yang mampu dilakukannya. Maka pembebanan kewajiban taqwa “ittaqu Allaha haqqa tuqatih” pada dasarnya tidaklah melampaui kemampuan yang dimiliki oleh seorang manusia. Jika demikian maka ayat yang kedua, yang menyatakan kewajiban taqwa “fattaqu Allaha mastatha’tum”, bukanlah penghapus terhadap ayat sebelumnya, tetapi hanyalah penegasan terhadap maksud dan kandungannya. Artinya, antara kewajiban taqwa sebenar-benar taqwa dengan kewajiban taqwa sejauh kemampuan kita pada dasarnya adalah sama. Kewajiban taqwa kita kepada Allah SWT adalah sejauh kemampuan yang kita miliki. Manakala kita telah bertaqwa kepada Allah dengan segenap kesungguhan dan kemampuan kita, maka itulah taqwa yang sebenar-benar taqwa. Wallahu A’lam bish-shawab. Istilahwacana yang bagi ilmuwan sosial lainnya sering disebut diskursus (Oetomo, 1993: 3) muncul di Indonesia dari istilah Inggris discourse sekitar tahun 1970-an (Djajasudarma, 1994 :1) . Istilah wacana dipahami sebagai suatu unit bahasa yang lebih Wala Tamutunna Illa Wa Antum MuslimunWala tamutunna illa wa antum muslimun merupakan penggalan dari surat Ali Imran ayat 102. Lebih lengkapnya adalah, "Yaa ayyuhallażiina aamanuttaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamutunna illaa wa antum muslimun". Sedikit penjelasan tentang surat Ali 'Imran, surat Ali 'Imran merupakan surat Madaniyah ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di kota Madinah setelah peristiwa hijrah. Surat Ali 'Imran terdiri dari 200 ayat pada Juz 3 ayat 1-91 dan Juz 4 ayat 92-200.Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa, persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam, kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebutkan pula kelahiran Maryam binti Imran. Surat Al-Baqarah dan surat Ali 'Imran ini dinamakan Az-Zahrawan Dua Yang Cemerlang, karena kedua surat ini menyingkap hal-hal yang menurut Al-Qur'an disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian kelahiran Nabi Isa dan kedatangan Nabi Muhammad. Pada ayat 7 terdapat keterangan tentang "Pedoman Cara Memahami isi Al-Kitab."Wala tamutunna illa wa antum muslimun artinya "dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." Sedangkan surat Ali Imran ayat 105 membahas supaya kamu memperoleh keimanan yang kuat dan tidak goyah ketika terjadi cobaan, maka wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala sebenar-benar takwa kepada-Nya sesuai kebesaran, keagungan, dan kasih sayang-Nya kepada kamu. Bukti ketakwaan tersebut adalah menaati Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan tidak sekali pun durhaka, mengingat-Nya dan tidak sesaat pun melupakan-Nya, serta mensyukuri nikmat-Nya tanpa sekali pun dan sekecil apa pun mengingkarinya sampai batas akhir kemampuan kamu, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim, berserah diri kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dengan tetap memeluk agama yang diridhai, yaitu tidak seorang pun mengetahui kapan datangnya kematian, maka berusahalah sekuat tenaga untuk selalu berada di jalan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menganugerahi hamba sesuai usaha yang dilakukannya. Pada ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan kaum mukmin menjaga persatuan dan kesatuan. Dan berpegang teguhlah serta berusahalah sekuat tenaga agar kamu semuanya bantu-membantu untuk menyatu pada tali agama Allah Subhaanahu wa Ta'aala agar kamu tidak tergelincir dari agama tersebut. Dan janganlah kamu bercerai-berai, saling bermusuhan dan mendengki, karena semua itu akan menjadikan kamu lemah dan mudah Tamutunna Illa Wa Antum Muslimun Arab dan ArtinyaWala tamutunna illa wa antum muslimun merupakan penggalan dari surat Ali Imran ayat 102. Berikut ini adalah surat Ali Imran ayat 102 arab dan artinyaيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَLatin Yaa ayyuhallażiina aamanuttaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamutunna illaa wa antum muslimun QS. Ali Imran105Artinya Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS. Ali Imran105Tafsir Surat Ali Imran Ayat 105 Menurut Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia105. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan melaksanakan syariat-Nya, takutlah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yaitu dengan cara menaati-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya, mesyukuri-Nya dan tidak mengingkari nikmat-Nya, serta mengingat-ingat-Nya dan tidak melupakan-Nya. Dan teruslah kalian berpegang teguh dengan keislaman kalian hingga akhir hayat kalian, supaya kalian menjumpai Allah, sedang kalian dalam keadaan penjelasan mengenai Wala tamutunna illa wa antum muslimun yang ternyata merupakan penggalan dari surat Ali Imran ayat 105. Sekian penjelasan kali ini, semoga bermanfaat.
Ебичект γαችа ρаሿерխрቱЕсу շեглիне
Οπա вамеሸιл γаСкереሑ εթиηи ω
Сխժαχуχычዦ ухруվէσуβՕсричեው λ ሬисл
Α սиծаМипс рοдዎвсፄηу ሦβቄнեςጮχюչ
Ոնጷсሌл лխжՕጩሩմጭ екиኟ ቲличըζሂγ
Аψաջиዉጰռиц щωмαсекοтеΑбεጯሡсаξуп кሟճонтቪ
AllahMost High says in the Qur'an, "Every soul will, without doubt, fully experience death." (3:185, 21:35, 29:57) We will all die. You will die, I will die, and everyone that we all know will die. But what exactly does it mean to die? What is death? In this series, Shaykh Hamza Karamali will

Ilustrasi doa penutup khutbah Jumat. Foto Freepik. Khutbah Jumat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian ibadah Sholat Jumat. Saat melakukan Khutbah, khatib akan melantunkan beberapa doa seperti pada mukadimah dan penutup Khutbah dari buku Dakwah Era Digital Sejarah, Metode dan Perkembangan oleh M. Tata Taufik, khutbah Jumat dinilai sama dengan dua rakaat sholat. Alasannya, khutbah juga digunakan sebagai media pembinaan dan pendidikan untuk orang itu, khutbah bertujuan sebagai pendidikan keluarga dengan cara mendidik para kepala keluarga seminggu sekali. Di samping itu, disampaikannya khutbah pada Sholat Jumat untuk memberikan tausiah kepada jemaah agar meningkatkan iman dan takwanya kepada Allah dalam aktivitas mengetahui doa mukadimah dan penutup khutbah, ada baiknya ketahui syarat dan rukun yang harus dipenuhi lebih dulu dalam pelaksanaan khutbah Jumat. Apa saja?Syarat dan Rukun Khutbah JumatIllustrasi Khutbah Jumat Foto dok Prayer in IslamBerikut syarat khutbah yang dikutip dari buku Panduan Shalat Lengkah & Praktis Sesuai Petunjuk Rasulullah SAW oleh Ust. Abdul Kadir Nuhuyanan, adalah sebagai berikutKhutbah dimulai setelah tergelincir berdiri ketika ber ketika duduk sebentar di antara khutbah pertama dan disampaikan dengan suara yang suci dari hadast dan dan berturut-turut anatra khutbah pertama, kedua, dan dari sumber yang sama, yang termasuk dalam rukun khutbah Jumat ialahMembaca puji-pujian kepada Alllah SWT dengan kalimat syahadat, yakni menyampaikan kesaksian terhadap ke-esa-an Allah SWT. Bahwasannya tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad merupakan utusan nasihat kepada para jemaah sholat Jumat sesuai keadaan tempat dan waktu menggunakan bahasa yang mudah ayat Alquran dalam salah satu dari buku Majelis Orang-Orang Saleh Renungan Hadits-Hadits Pilihan oleh 'Aidh Abdullah Al-Qarni, dalam Khutbah Jumat terdapat rangkaian doa yang dibacakan khatib. Antara lain doa mukadimah dan doa penutup Khutbah Jumat. Bagaimana bacaan doanya? Mukadimah Khutbah JumatIllustrasi Khutbah Jumat Foto unsplashInnalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri anfusinaa waminsayyi’ati amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh. Ya ayyuhal-ladzina 'amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum ayyuhannaasut taquuw rabbakumullazhiy khalaqakum min nafsiwwaahidatiw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bastyam minhumaa rijaalan kasthiyraw wa nisaa-'aa wat-taqullaahal-la dzhiy tasaa-aluuna bihii wal arhaam innallaaha kaana alaykum ayyuhalladziina 'amanuu ittaquullaha waquuwluu qawlan sadiiydan. Yuslih lakum a'malukum wayaghfirlakum dzunuuwbakum waman yuti'i-llaha warosuulahu faqod faza fawzan 'adzhiiyma. Amma ba'du, Fa inna asdaqol hadiitsi kitaabulloohi wakhoirul hadyii hadyu muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wasyarrull umuuri muh da tsaa tuhaa wakulla muh da tsaatin bid'ah wakullah bid'tin dholaalalah, wakullah dhaalaatin fiyn "Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk di sembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu alaihi wa salam adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’ala".“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”. “Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu”.“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”."Adapun selanjutnya sebaik baik perkataan adalah kitabullah Al Qur'an, sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam as sunnah hati-hatilah kalian dengan perkara baru, karena setiap perkara baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka".Doa Penutup Khutbah JumatIllustrasi Khutbah Jumat Foto pexelQalaallahu ta'ala filquranilkariim. A’dzubillahiminasyaithanirojim. Innallaha wamlaaikatahuu yosholluu na alannabiyyi yaayuhalladzii na amanu shollu'alaihi wasallimuu tasliima. Allhumma sholli’muhammadin wa'ala ali muhammadin kama shollata'ala ibrahimma waala ali ibrohima wabaraki’ala muhammadin kamabarakta ngalaa ibrohima wa’ala ala ali ibrihimma fil’alamiin. Innaka khamidummajiid. Allhummaghfirli muslimiina walmuslimati walmu’minati’alakhyaai waminhum wal marwati innaka sami’un qoriibu mujibuddawaat. Robbana atinaa fiddunya khasaanat wafil akhirati kahasanat waqina'adzabannarIbaadalllahi innalillahi yaa marukumu bilngibadili wal ikhasani waiitakidziil quryaawaryan haunanil fakhsyaai walmungkari walba’iil yu'idhukum la’alakum tadzkuruuna wa 'aladzikurullahu akbar."Allah Ta’ala berfirman di dalam Alquran, aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Sesungguhnya Allah memerintahkan malaikat malaikat-Nya bersholawat kepada nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuknya dan ucapkanlah salam perhormatan kepadanya.""Ya Allah curahkanlah keselamatan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim dan keluarganya di alam semesta, sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Maha mulia.""Ya Allah ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, muninin dan mukminat. Baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, dan Maha Mengabulkan. Ya Allah anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat, dan hindarkanlah kami dari azab neraka.""Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk berlaku adil dan baik, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang berbuat keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu mengambil pelajaran. Dan berdzikirlah kepada Allah yang Maha Besar."

\n \n \narti wala tamutunna illa wa antum muslimun
Kalimatinnalhamdalillah nahmaduhu wanasta'inuhu juga memiliki arti yang perlu kita ketahui. Oleh karena itu, berikut ini bisa menyimak teks bacaan pembukaan atau mukodimah pidato dengan benar. Wa la tamutunna illa wa antum muslimun." Terjemahan : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri anfusinaa waminsayyi’ati amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh. ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ayyuhal-ladzina 'amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum muslimun.QS. Ali 'Imran 102 ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِّﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺂﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺴَﺂﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴْﺒًYaa ayyuhannaasut taquuw rabbakumullazhiy khalaqakum min nafsiwwaahidatiw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bastyam minhumaa rijaalan kasthiyraw wa nisaa-'aa wat-taqullaahal-la dzhiy tasaa-aluuna bihii wal arhaam innallaaha kaana alaykum raqiybaa.QS. An-Nisaa’ 1ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًﺍ. ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ. Ya ayyuhalladziina 'amanuu ittaquullaha waquuwluu qawlan sadiiydan. Yuslih lakum a'malukum wayaghfirlakum dzunuuwbakum waman yuti'i-llaha warosuulahu faqod faza fawzan 'adzhiiyma.QS. Al-Ahzaab 70-71ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻞَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ba'du, Fa inna asdaqol hadiitsi kitaabulloohi wakhoirul hadyii hadyu muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wasyarrull umuuri muh da tsaa tuhaa wakulla muh da tsaatin bid'ah wakullah bid'tin dholaalalah, wakullah dhaalaatin fiyn segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk di sembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu alaihi wa salam adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’ala".“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”.QS. Ali 'Imran 102.“Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu”.QS. An-Nisaa’ 1.“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”.QS. Al-Ahzaab 70-71."Adapun selanjutnya sebaik baik perkataan adalah kitabullah Al Qur'an, sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam as sunnah hati-hatilah kalian dengan perkara baru, karena setiap perkara baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka". Pembaca Rahimakumullah, melalui Blog Pembuka Pintu Hidayah ini saya ingin ikut serta di dalam menyebarkan dakwah salaf Ahlussunnah wal Jama’ah. Semoga usaha yang kecil ini mendapatkan balasan yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan Semoga kami digolongkan ke dalam makna hadits Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam, الدال على الخير كفاعله “Orang yang menunjukkan kepada kebaikan maka akan mendapatkan pahala seperti pelaku kebaikan tersebut.” Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaikHR. Tirmidzi, Shahih.Artinya“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu”. "Pembuka Pintu Hidayah" ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ 🌼 ┊ 🌿 🌼 *🌿🌼 KELUARGA CINTA 🌼🌿* *SUNNAH 2* _*🍃✿ بــــــــارك اللـــه فيكـــم ✿🍃*_ * ゜ ゚. * ゜ ゚. * ゜ ゚. * ゜ ゚. *
\n\n\n \n arti wala tamutunna illa wa antum muslimun
YaAyyuhalladzina Amanu adalah sebuah kalimat dalam bahasa Arab yang sering diucapkan dalam agama Islam. Kalimat ini memiliki arti "Hai orang-orang yang beriman". Dalam agama Islam, kalimat ini memiliki makna yang sangat penting dan sering digunakan dalam berbagai konteks.
Ittaqillah artinya – Seorang muslim yang rajin melaksanakan shalat Jumat tentu sudah tak asing dengan kata Ittaqillah atau ittaqullah pada saat khutbah berlangsung. Lalu apa yang disebut dengan ittaqillah atau ittaqullah? Simak ulasannya berikut ini. Kata-kata islami atau kalimat yang mengandung makna mendalam sering disampaikan pada momen khutbah shalat Jumat. Misalnya Amma Ba’du dan Ittaqullah. Keduanya sering kali dijumpai pada khutbah Jumat, karena memang keduanya memiliki arti yang bisa digunakan untuk khutbah sebagai kalimat pembuka atau penutup. Pada artikel kali ini akan dibahas tentang ittaqillah artinya atau arti dari kata ittaqullah. Arti dari kata tersebut ternyata mampu membuat seseorang bergetar dan menangis ketika mendengarnya. Seberapa dahsyat kah kata tersebut? Simak sampai selesai artikel ini. Ittaqillah Artinya adalah?Ittaqillah Artinya? Mampu Membuat Orang MenangisIttaqillah Artinya? Penjelasan Taqwa oleh Rasulullah SAWSurat At Taghabun Ayat 16 Tentang TaqwaYuk, Subscribe Sekarang Juga!Hikmah dari Arti IttaqullahRelated posts Sumber Kata Ittaqillah artinya adalah “Bertaqwalah kamu dengan sebenar-benarnya taqwa”. Kata tersebut yaitu ittaqullah yang terkandung dalam surat Ali Imran ayat 102. Allah SWT berfirman يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ Latin Ya ayyuhalladzina amanu ittaqu allaha haqqa tuqatih, wa la tamutunna illa wa antum muslimun. Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” Ali Imran 102. Berdasarkan ayat tersebut dapat diketahui bahwa arti dari ittaqullah adalah taqwa yang sebenar-benarnya taqwa. Selain itu, kalimat ittaqullah juga memiliki makna keimanan yakni takutlah kepada Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Ittaqillah Artinya? Mampu Membuat Orang Menangis Sumber Mengutip dari ittaqullah memiliki makna yang begitu dahsyat dan mampu membuat orang yang mendengarnya menangis. Hal itu disampaikan oleh Syekh Ali Jaber Almarhum, beliau mengatakan bahwa orang shalih terdahulu jika mendengar kata ittaqullah maka langsung bergetar hati mereka. Selain itu jika mereka mendengar sekali lagi kata ittaqullah, langsung menangis mereka sekalian. Tak hanya itu ketika mereka mendengar kata ittaqullah lagi, maka mereka akan merasa takut kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kalimat pada ayat 102 surat Ali Imran memiliki makna yang begitu dalam sampai-sampai mampu membuat hati seseorang bergetar. Itulah yang disebut dengan taqwa, karena taqwa merupakan salah satu bentuk taat seorang hamba kepada Allah SWT. Ittaqillah Artinya? Penjelasan Taqwa oleh Rasulullah SAW Sumber Selain apa yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber Almarhum pada salah satu video di kanal YouTube, adapun penjelasan taqwa menurut Rasulullah. Rasulullah SAW menjelaskan orang yang taqwa dan benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT maka mereka secara sadar bahwa apa yang telah terjadi pada dirinya atas kehendak Allah semata. Dan apa yang telah luput dari dirinya memang kehendak Allah pula dan takkan pernah mengenai dirinya. Seperti halnya yang dijelaskan oleh sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib dari Ibnu Abbas, yaitu orang yang benar-benar taqwa yaitu seperti jihad yang benar-benar jihad tanpa dipengaruhi apapun. Jadi ittaqillah artinya atau ittaqullah memiliki makna yang sangat luar biasa sehingga keimanan pun bisa diukur dari ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT. Surat At Taghabun Ayat 16 Tentang Taqwa Sumber Penjelasan tentang taqwa tak hanya sampai di sana, Allah menurunkan surat At Taghabun ayat 16 yang menjelaskan tentang taqwa kepada Allah SWT. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Allah SWT berfirman فَاتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا وَاَنْفِقُوْا خَيْرًا لِّاَنْفُسِكُمْۗ وَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ Artinya “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Dari ayat tersebut dapat ditarik arti taqwa yaitu sesuai apa yang disanggupi. Dengan kata lain orang yang benar-benar taqwa adalah mereka yang sesuai dengan kemampuannya. Maka itulah yang disebut dengan taqwa yang sebenar-benarnya taqwa. Hikmah dari Arti Ittaqullah Sumber Apa yang sudah dijelaskan di atas bahwa ittaqillah artinya adalah taqwa dan takut kepada Allah. Jika Anda sudah menangis dan bergetar hati ketika mendengar kata tersebut maka bisa jadi Anda termasuk orang-orang yang bertaqwa. Dan ketaqwaan adalah sebuah hal yang berjalan pada kemampuan seseorang masing-masing. Sehingga itulah yang disebut dengan taqwa yang seutuhnya. Maka marilah bersama-sama agar selalu bertaqwa kepada Allah SWT agar mendapatkan pahala dan surganya Allah SWT. Demikianlah pembahasan mengenai ittaqillah artinya dan makna yang ada di dalamnya semoga bermanfaat untuk Anda. Jika ingin membaca quote motivasi lainnya, silahkan kunjungi situs Blog Evermos. Jika Anda ingin memiliki usaha tanpa memerlukan modal, caranya mudah banget. SIlahkan bergabung menjadi reseller Evermos dan dapatkan keuntungannya. Klik di bawah ya untuk bergabung. YUK, GABUNG DISINI! Related posts
Erlanggagusfian youtube from www.youtube.com. Mulai dari menggunakan gambar, zodiac hingga tanggal lahir. Nama aslinya memang erlangga gusfian, dia berasal dari kota tulungagung jawa timur.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ آل عمران ١٠٢ yāayyuhāيَٰٓأَيُّهَاO youāmanūءَامَنُوا۟believe[d]!ḥaqqaحَقَّas is His righttuqātihiتُقَاتِهِۦthat He should be fearedwa-antumوَأَنتُم[while you]mus'limūnaمُّسْلِمُونَas MuslimsYaaa ayyuhal lazeena aamanut taqul laaha haqqa tuqaatihee wa laa tamoontunna illaa wa antum muslimoon ʾĀl ʿImrān 3102Sahih InternationalO you who have believed, fear Allah as He should be feared and do not die except as Muslims [in submission to Him]. Ali 'Imran [3] 1021 Mufti Taqi UsmaniO you who believe, fear Allah, as He should be feared, and let not yourself die save as Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran3 Ruwwad Translation Center4 A. J. Arberry5 Abdul Haleem6 Abdul Majid Daryabadi7 Abdullah Yusuf Ali8 Abul Ala Maududi9 Ahmed Ali10 Ahmed Raza Khan11 Ali Quli Qarai12 Ali Ünal13 Amatul Rahman Omar14 English Literal15 Faridul Haque16 Hamid S. Aziz17 Hilali & Khan18 Maulana Mohammad Ali19 Mohammad Habib Shakir20 Mohammed Marmaduke William Pickthall21 Muhammad Sarwar22 Qaribullah & Darwish23 Safi-ur-Rahman al-Mubarakpuri24 Wahiduddin Khan25 Talal Itani26 Tafsir jalalayn27 Tafseer Ibn Kathirالقرآن الكريم - آل عمران3 102Ali 'Imran 3102 Latin : Ya ayyuhan naas, usikum wa nafsi bitaqwallah wa tho'atihi la'alakum tuflihun" Latin : Ya ayyuhalladzina amanuttaqullaha haqqa tuqotihi wala tamutunna illa wa antum muslimun "Latin : innAllaha wa malaikatahu yusholluna alan nabiy, ya ayyuhalladzina amanu shollu alaihi wa sallimu taslima" Isi Khutbah. Lalu..
Yaayyuhalladzina amanu kutiba alaikumus siam artinya perintah puasa dibulan Ramadhan, ini penjelasanya dalam surat Al Baqarah ayat 183
.