🐬 Allah Tidak Akan Meninggalkanmu
BincangMuslimahCom – Wahyu yang datang dari Allah kepada Nabi Muhammad kadangkala memiliki asbabun nuzul (sebab turun), kadangkala tidak. Salah satu wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat ad-Dhuha yang sebelum kedatangannya, Nabi Muhammad diledek oleh kaum kafir bahwa Tuhannya telah meninggalkannya. Padahal
Tapi, Promo Spesial Khusus Hari ini!!
Disini akan dirangkum ayat-ayat Alkitab tentang kekuatan : 1 Korintus 10:13. “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar
الْعَجَبُ كُلُّ الْعَجَبِ مِمَّنْ يَهْرَبُ مِمَّا لَا انْفِكَاكَ لَهُ عَنْهُ وَ يَطْلُبُ مَا لَا بَقَاءَ لَهُ مَعَهُ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَ لكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِي الصُّدُوْرِ “Keanehan yang sangat aneh adalah orang yang lari dari apa yang tak dapat terlepas darinya dan mencari apa yang tak kekal padanya. Sesungguhnya bukan mata kepala yang buta, tapi yang buta ialah mata hati yang ada di dalam dada.” Aneh sekali orang yang meninggalkan Allah demi untuk mengejar dunia. Padahal Allah selalu bersamanya, sedangkan dunia meninggalkannya. Satu-satunya dzat di alam semesta ini yang tidak meninggalkan kita selama-lamanya adalah Allah SWT. Allah selalu bersama kita dalam kondisi apapun. Mau Islam, kafir, fasik dan di posisi belahan bumi manapun Allah tetap bersama kita. Allah selalu bersama kita, baik saat kita di dunia, di alam kubur atau nanti di hari kebangkitan sekalipun Allah tak pernah meninggalkan kita. Apa maksud dari pernyataan bahwa Allah itu sampai kapanpun tetap akan bersama kita? Tentu bukan berarti Allah SWT bersama kita dalam arti fisik seperti kita bersama orang-orang tercinta di sekeliling kita. Allah itu tidak sama dengan makhluknya dalam segi apapun. لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ الشورى 11 “Tidak ada satu apapun yang menyerupai Allah” Akan tetapi, Ilmu, kuasa, pertolongan, kasih sayang dan pengampunan Allah sampai kapanpun tetap bersama kita. Semua itu tak akan pernah meninggalkan kita sampai kapanpun, bahkan meski pada orang kafir atau pada kita yang sering maksiat kepada-Nya. وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ هود 6 “Dan tidak satupun makhluk bergerak bernyawa di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh Mahfuzh.” Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan sesuatu yang sudah pasti akan meninggalkan kita? Jawabannya, segala sesuatu selain Allah SWT pasti akan meninggalkan kita. Apapun itu. Selain-Nya tak akan terus menemani kita. Pada saatnya nanti, segala sesuatu selain Allah itu sudah pasti akan meninggalkan kita. Bagaimanapun kita kuat menahannya. Mulai dari kenikmatan dunia, kekayaan, pangkat, istri, anak, status sosial, semua itu pasti akan meninggalkan kita. كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ ، وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ الرحمن 26-27 “Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. “ Tak ada yang abadi, selain Dzat Yang Maha Suci. Dia bersama kita saat hidup dan mati. Di alam kubur dan kiamat nanti. Yang aneh adalah, kita rela meninggalkan Allah yang abadi karena sibuk mengejar kenikmatan dunia yang nisbi. Dapat dilogikakan bahwa akal dan penglihatan kita tahu bahwa segala sesuatu selain Allah di awali dari kondisi tak ada kemudian menjadi ada. Hukum alam yang kita ketahui selama ini adalah bahwa segala entitas yang berawal dari kondisi tak ada kemudian ada. Suatu saat nanti pasti akan kembali pada kondisinya yang semula, yaitu kondisi tidak ada. Tumbuh-tumbuhan itu awalnya tidak ada. Kemudian ada, terus tumbuh dalam kondisi lemah, kemudian menguat, besar, menguat, kemudian mulai lemah layu, terus melemah dan akhirnya mati/tidak ada. Begitu pila proses hidup manusia dan semua benda- benda yang lain. Semuanya akan tidak ada seperti dalam kondisi semula yang memang tidak ada. Seperti yang telah diterangkan dalam beberapa ayat berikut وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ يس ٣٩ “Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.” وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗوَكَانَ اللهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا الكهف ٤٥ “Dan buatkanlah untuk mereka manusia perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air hujan yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” اِعْلَمُوْآ اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ الحديد ٢٠ “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.” Sejarah telah membuktikan, sebelum kita sudah banyak bangsa-bangsa yang hidup di dunia ini. Tapi adakah yang tetap bisa bertahan hingga kini? Tak ada! Apabila kita sudah tahu bahwa semua benda di alam semesta ini akan meninggalkan kita sedangkan Allah tidak. maka dedikasikanlah semua perjuangan hidup ini hanya untuk Dzat Yang Maha Kekal. Dzat yang tak akan pernah meninggalkan kita. Percayalah pada pertolongan Allah. Jangan sedikitpun memiliki perasaan khawatir pada-Nya. Dalam urusan rezeki percayalah bahwa Allah sudah menanggung semua kebutuhan kita. Jangan khawatir, Dia yang lebih tahu pada kebutuhan kita. Tepislah kekhawatiran yang selalu menghantui benak kita untuk tidak meyakini pertolongan Allah. Kurangilah sedikit demi sedikit kecenderungan tamak kita pada dunia. Kurangilah secara perlahan ketergantungan kita pada dunia. Percayalah bahwa kebahagiaan yang ditawarkan oleh kenikmatan dunia adalah semu dan bertujuan untuk mengalihkan kita dari-Nya. Tetaplah bersama Allah dengan meyakini-Nya dan mengabdi kepada-Nya. Curahkan segala kekuatan untuk memperjuangkan agama-Nya. Dengan begitu, suatu saat nanti ketika meninggalkan dunia, kita tidak akan menyesal. Di alam kubur kita akan tenang. وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْآ اَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍۢ بِقِيْعَةٍ يَّحْسَبُهُ الظَّمْاٰنُ مَآءًۗ حَتّٰٓى اِذَا جَآءَهٗ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـٔاً وَّوَجَدَ اللهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰىهُ حِسَابَهٗ ۗ وَاللهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ۙ النور ٣٩ “Dan orang-orang yang kafir, amal perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila air itu didatangi tidak ada apa pun. Dan didapatinya ketetapan Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan sempurna dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا الكهف ٤٦ “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” Semua ayat di atas bisa menyadarkan kegilaan kita pada dunia. Pada tawar manis kenikmatan dunia. Bahwa semua itu akan sirna. Apabila kita masih terbuai dengan segala pernak-pernik tawaran kenikmatan dunia, maka yang akan didapat adalah sengsara dan duka nestapa. Namun meski kita diperintah untuk tidak bergantung pada dunia, bukan berarti Allah mencela apabila kita menikmati sajian dunia. Tidak begitu. Bahkan di beberapa ayat al-Quran, Allah telah membentangkan keindahan dunia untuk kita nikmati dan syukuri sebagai bentuk kasih sayang-Nya. لَقَدْ كَانَ لِسَبَاٍ فِيْ مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ ۚجَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَالٍ ەۗ كُلُوْا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗبَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ السبأ ١٥ “Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda kebesaran Tuhan di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, kepada mereka dikatakan, “Makanlah olehmu dari rezeki yang dianugerahkan Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik nyaman sedang Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.” قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِيْنَةَ اللّٰهِ الَّتِيْٓ اَخْرَجَ لِعِبَادِهٖ وَالطَّيِّبٰتِ مِنَ الرِّزْقِۗ قُلْ هِيَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ الأعراف ٣٢ “Katakanlah Muhammad, “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah disediakan untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik-baik? Katakanlah, “Semua itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, dan khusus untuk mereka saja pada hari Kiamat.” Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu untuk orang-orang yang mengetahui.” Yang dilarang adalah apabila mentambatkan hati kita pada kenikmatan dunia, seakan-akan kebahagiaan tak akan di dapat apabila tidak memiliki dunia. Yang dilarang adalah apabila meyakini bahwa yang memberi rizki, pertolongan dan kebahagiaan makhluk selain Allah yang bersifat sementara. Keyakinan ini menjadi indikator ketauhidan kita. Semakin tak percaya pada dunia dan semakin percaya pada Allah berarti kita semakin bertauhid. Ibn Athaillah menutup kalam hikmahnya dengan فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَ لكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِي الصُّدُوْرِ “Sesungguhnya bukan mata kepala yang buta, tapi yang buta ialah mata hati yang ada di dalam dada.” Sebagai penegas bahwa apabila ada orang yang mengingkari logika yang telah dijelaskan tadi berarti ia termasuk orang yang buta mata hatinya. Boleh jadi, secara fisik ia sempurna tanpa cela, tapi mata hatinya buta tanpa lentera. Sehingga sesat dan membuat sengsara.
Bagaimanajika tidak ada lagi orang yang mau menunggumu? Ia yang kamu percaya akan menunggumu, ternyata pergi meninggalkanmu. Selama ini hanya perasaanmu saja, merasa bahwa orang lain akan mau menunggu ketidakpastian datangmu. Bagaimana jika tidak ada lagi orang yang mau menunggumu? Yakinkah bahwa kamu benar-benar orang yang Pada periode awal misi Nabi Muhammad saw., ketika beliau dan para sahabat beliau menghadapai kesulitan besar di Mekah yang nyaris menyebabkan keputusasaan dan frustrasi, saat itu situasinya sangat suram. Para sahabat mulai bertanya dalam hati, apakah misi ini memasuki jalan buntu? Saat kritis itu bertepatan dengan waktu pemberhentian wahyu fatratul wahyi. Selama itu, Nabi Muhammad saw. tidak menerima wahyu. Kemudian, Allah Ta’ala menurunkan wahyu surat Adh Dhuha surat ke-93. Sebagian ayat dalam surat Ad Dhuha adalah, “Demi terangnya waktu siang. Dan demi malam tatkala sunyi senyap. Tuhanmu tidak meninggalkanmu, dan tidak benci denganmu. Dan sesungguhnya yang akhir itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.” Adh-Dhuha, 931-4. Sebelum turunnya wahyu surat Adh-Dhuha itu, sempat ada kegelisahan dan kekhawatiran dalam batin Nabi Muhammad saw., bahwa jangan-jangan penghentian turunnya wahyu itu karena Allah tidak berkenan atau kecewa pada beliau. Ternyata hal itu terjadi semata-mata karena kebijaksanaan Allah Ta’ala. Di satu sisi, surat Adh-Dhuha itu mengandung kata-kata hiburan dan jaminan dari Allah Ta’ala bahwa Allah tidak meninggalkan Nabi Muhammad saw. dan para pengikut beliau yang setia. Keadaan hidup beliau dan para pengikut beliau yang setia di akhir akan lebih baik daripada di awal. Di sisi lain, surat Adh-Dhuha itu mengandung nubuat bahwa pada zaman akhir Islam umat Islam mengalami kemunduran. Tetapi Allah memberikan jaminan bahwa Dia tidak akan meninggalkan perkara Islam umat Islam sejati. Penafsiran ini diberikan dengan dasar, dalam susunan ayat lebih dulu disebutkan wadh dhuhaa demi terangnya siang yang mengibaratkan terangnya kejayaan Islam pada zaman Nabi Muhammad saw. dan sahabat, serta berlanjut pada generasi tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Kemudian diikuti wal laili idzaa sajaa demi malam tatkala sunyi senyap yang mengisyaratkan kemunduran Islam umat Islam pada zaman akhir. Kemudian disusul dengan ayat yang intinya Allah tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad saw. dan Islam. Beberapa ayat Quran dalam surat Adh-Dhuha itu menunjukkan fenomena alam. Karena rotasi planet bumi pada porosnya, hal itu membuat ada pergantian yang ajek antara siang dan malam. Fenomena alam ini mengandung pelajaran berharga untuk kehidupan kita. Pergantian siang dan malam melambangkan pergantian pengalaman positif dan pengalaman negatif. Dalam kehidupan kita, ada malam yang gelap dan pagi serta siang yang cerah, ada keputusasaan dan harapan, ada rintangan dan jalan keluar. Semua itu mengingatkan bahwa kita seharusnya tidak menjadi kurban rasa frustrasi, karena hanya melihat keadaan pada saat ini. Kita harus mempunyai harapan tentang masa depan. Seperti waktu malam itu sementara, sesudahnya akan datang pagi yang cerah. Begitu pula waktu sekarang hanya sementara, bisa diyakini setelah beberapa hari akan ada masa depan yang cerah. Jadi kebijakan terbaik bagi kita adalah bekerja keras di masa sekarang, dan mengharap serta meyakini bahwa pada suatu hari yang akan datang kesuksesan akan datang dan bisa kita raih. Masa hidup bisa dibagi menjadi dua bagian, masa perjuangan dan masa kesuksesan. Masa perjuangan atau masa kesulitan ibarat malam. Masa kesuksesan atau masa kemudahan ibarat siang. Malam yang gelap tentu bergerak menuju ke pagi yang cerah. Demikian pula dalam kehidupan manusia, perjuangan saat sekarang tentu diperlukan untuk menuju kesuksesan di masa depan. Semoga kita termasuk orang yang memiliki optimisme tinggi dalam menghadapi dinamika hidup ini, sehingga akhirnya mencapai kesuksesan. Aamiin. Oleh Yatimin AS — ooo — Navigasi pos Pilihannafsu: 1. Membuatmu semakin jauh dengan Allah. Jangankan membuatmu semakin dekat dengan Allah, jodoh pilihan nafsu hanya akan membuatmu semakin jauh dengan Allah. Dia akan menjerumuskanmu ke dalam kesesatan dan tidak memotivasimu untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. 2. Tidak ada dorongan untuk memperbaiki diri.Laluturunlah wahyu Allah ayat satu hingga tiga surah Ad Dhuha yang bermaksud : ” Demi waktu dhuha, dan malam apabila ia sunyi sepi bahawa Tuhanmu wahai Muhammad tidak meninggalkanmu dan ia tidak benci kepadamu sebagaimana yang dituduh oleh kaum musyrik ‘’. Kisah itu mengajar kita semua agar meyakini dan bersangka baik kepada Allah.
Kausaja yang tidak sadar! Sayap patah ini, akan kujahit lagi Kujahit dan terus akan kujahit setiap kali ia patah Aku belum lelah, karena aku sama sekali belum berperang Ingatkah kau, tentang cerita lama yang kau pendam? Sebuah kisah yang hanya kauceritakan padaku! Kau bercerita, tentang satu hati yg pergi meninggalkanmu
Kaliini saya akan berbagi tentang camfrog lg ni , yang saya bagikan ini ialah camfrog mod oleh saya sendiri camfrog ini hanya saya mod bagian emot icon nya saja , bagi sobat camfroger yang masih ingat dengan camfrog 5.5 sudah tentu tidak akan asing lg dengan cf ini tetapi cf saya kalini emot nya lebih sedikit jika di bandingkan dengan camfrog 5.5, tp Ketika Cinta karena Allah, ia tidak akan pernah mati" “Tidak ada makhluk bergerak di muka bumi ini, melainkan rezekinya bergantung kepada Allah. Dan Dia tahu di mana ia tinggal dan di mana ia beristirahat. Semuanya ada dalam kitab yang jelas” "Setiap nafas baru yang Allah izinkan untuk kamu hirup bukan hanya berkah, tetapi juga tanggung jawab" .